Tips Menulis Buku Harian Yang Baik Dan Benar

Ditulis oleh: -
Pengantar
Buku harian atau diary bersifat pribadi, sehingga kita dapat menulis apapun dengan cara bebas. Misalnya, kita dapat menulis, ”Gw bt banget nh. Gak maw lagi dh brtemu dg dia lagi.
Sebel gwa, dia tuh nyolot abiez.” Cara menulis seperti itu dalam pengertian buku harian pribadi dan rahasia tidaklah salah. Namun, cara menulis seperti itu hanya bermakna bagi diri sendiri dan tidak ada kepentingannya untuk orang lain.

Selain buku harian yang bersifat pribadi dan rahasia, kita tahu ada pula buku harian yang kemudian diterbitkan menjadi buku yang dibaca oleh banyak orang, satu di antaranya misalnya buku harian Anne Frank yang terkenal itu. Kita pun sangat biasa di masa kini, menulis buku harian di blog atau website. Buku harian kita ternyata dapat memberi inspirasi bagi banyak orang, bahkan siapa tahu bisa memberi kontribusi bagi dunia.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, menulis buku harian tetap merupakan hal yang pribadi, tetapi penulis menyadari bahwa hal yang pribadi itu dibagikan kepada banyak orang. Gunanya adalah untuk membagikan pengalaman, perasaan, ide, opini, bahkan saran-saran kepada orang lain, siapa tahu ada orang yang mengalami hal yang sama atau mendapatkan jawaban yang dicari selama ini.

Bahasa dalam Buku Harian
Karena bersifat pribadi, maka bahasa dalam buku harian bersifat subjektif. Kita dapat memakai kata ”aku”, ”saya”, ”gue”, ”beta”, dsb. sebagai referensi bahwa hal itu adalah subjektif sifatnya. Hanya saja, hindarkan pemakaian singkatan kata seperti halnya kita mengirimkan SMS kepada teman kita, misalnya ”gw maw makan” sebaiknya diganti dengan ”gue mau makan”. Hal itu penting dilakukan agar buku harian kita juga berguna bagi orang lain.

Hal-hal Yang Perlu Ada
Hal-hal yang perlu ada dalam buku harian antara lain adalah peristiwa, perasaan, dan pendapat pribadi. Pada umumnya buku harian mencatat sebuah peristiwa penting dalam hidup seseorang yang memengaruhi perasaan atau pikiran penulisnya. Namun, ada pula orang yang mencatat data-data atau menambahkan gambar dan kliping dari koran atau majalah, itu pun baik adanya untuk memberikan gambaran pentingnya suatu peristiwa. Kita dapat pula menambahkan unsur lainnya sesuai keinginan kita, jika menurut kita orang lain akan lebih tertolong memahami perasaan atau pendapat kita tentang sesuatu yang terjadi dalam hidup kita.

Struktur Karangan
Apakah menulis buku harian perlu kerangka? Ya, jika pertanyaan itu ditujukan untuk kelas bahasa. Sekalipun itu untuk pribadi dan bersifat rahasia, sebaiknya kita menulis dalam struktur yang baik agar ketika kita membacanya ulang di masa depan, kita dapat memahami dengan mudah apa yang telah kita tulis.

Berikut ini adalah saran saya yang mungkin dapat Anda terapkan:
Bagian I: Peristiwa atau kejadian yang penting yang dialami atau disaksikan. Deskripsikan atau ceritakan seperti apa (5W1H – apa yang terjadi, di mana, kapan, siapa saja yang mengalami, dan mengapa itu terjadi, serta bagaimana peroses terjadinya atau alasannya).

Bagian II: Apa perasaan Anda (sedih, senang, kecewa, gelisah, takut, resah, panik, antusias, meledak, sensasional, berbunga-bunga, dsb.) deskripsikan sebisa mungkin, beri analogi atau kutip puisi atau kalimat di lagu yang dapat memperjelas perasaan Anda. Anda bisa juga mengutip kata-kata tokoh, menganalogikan dengan peristiwa lain, lukisan, foto, atau peristiwa di film.

Anda dapat pula menambahkan dengan ide atau pendapat Anda mengenai peristiwa itu. Jika Anda memiliki ide atau pendapat mengenai peristiwa itu, tuliskan. Jika lebih dari satu, dapat ditulis dalam poin-poin yang kemudian dijelaskan.

Demikianlah, pada prinsipnya dua bagian tersebut merupakan struktur utama yang membangun sebuah jurnal buku harian. Anda dapat menutupnya dengan harapan, puisi, kutipan kata-kata tokoh, peribahasa, atau kutipan yang Anda ciptakan sendiri misalnya, ”Pisang goreng dan secangkir teh di pagi hari adalah obat bius sejati – Sigit.”

Kelengkapan
Jangan lupa selalu tulis penanda waktu dalam jurnal buku harian Anda. Yang terpenting adalah tanggal. Ada pula yang menambahkan jam ketika seseorang menulis dan ada pula yang menambahkan tempat seperti kota, tetapi ada pula yang lebih spesifik, misalnya ”Kamarku yang kecil tapi indah, 4 Januari 2010.” Anda dapat menuliskan sesuka Anda, yang penting jangan lupa bahwa penanda waktu harus ada.

Ayo Menulis
Sudah siap menulis sekarang?
Ambillah sebuah buku tulis kosong, atau secarik kertas, atau bukalah blog atau website Anda dan mulailah menulis. Apa yang Anda alami, atau apa yang terjadi hari ini yang membuat Anda merasakan sesuatu atau memikirkan sesuatu? Lalu, bagikan kepada dunia.*

0 komentar "Tips Menulis Buku Harian Yang Baik Dan Benar", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar